Jawaban:
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai umur 8 - 14 tahun.
pada masa pubertas inilah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar dalam segala hal. Tak heran apabila beberapa diantara mereka seringkali mengambil keputusan yang berisiko hanya untuk merasakan hal-hal yang belum mereka ketahui, termasuk misteri seksualitas.
Penjelasan:
faktor faktor yang menyebabkan terjadinya seks bebas, adalah..
1. Kurangnya perhatian orang tua.
2. Rasa ingin tahu
3. Tontonan tidak mendidik
4. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.
5. salah bergaul
Dampak negatif seks bebas, adalah...
1. Terjangkit Penyakit Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim.
2. Tekanan Batin
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan.
3. Hamil di Luar Nikah
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi pelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan pelaku jika ketahuan siswanya kedepatan ada yang hamil.
4. Tercorengnya Nama Baik Keluarga Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga diidam-idamkannya melakukan seks bebas.
5. Aborsi dan Bunuh Diri Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan pikiran pelaku, guna menutupi keburukan ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.
sumber : balitbangham.go.id (28 desember 2016)
Maraknya Budaya Seks Bebas di Era Globalisasi: Suatu Refleksi Moral
semoga membantu ^^
JAWABAN:
Dalam pandangan remaja, seks adalah puncak mengekspresikan rasa cinta. Kurangnya edukasi dan informasi terkait seks berakibat fatal. Anak muda mempunyai sifat selalu ingin tahu dan mencoba, hal tersebut tidak memungkiri adanya pertanyaan tentang hasrat seksualnya.
Remaja membutuhkan lingkungan yang mudah menyesuaikan diri, agar merasa nyaman untuk bertanya dan membangun karakter tanggung jawab dalam diri masing-masing.
Dikutip dari Kompasiana, psikolog remaja, Sarlito W. Sarwono mengatakan, faktor dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja dapat berupa perubahan hormonal, yang dapat meningkatkan hasrat seksual remaja.
“Hasrat seksual menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran hasrat dalam bentuk tingkah laku. Tidak jarang remaja memenuhi rasa keingintahuan dengan membuka situs-situs vulgar. Hal tersebut menjadi candu dan motivasi untuk melakukannya,” ujarnya.
Sistem reproduksi wanita dikatakan sempurna jika memasuki usia 20 tahun. Di bawah usia 20, manusia masih membutuhkan asupan nutrisi, juga kondisi rahim pada wanita belum kuat untuk mengandung janin.
Hamil di usia muda dapat memicu kanker serviks karena organ reproduksi masih terlalu dini untuk mendapat rangsangan seksual. Seks bebas juga memicu penyakit Human Inmunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Defficiency Syndrome (AIDS).
Gejala penyakit HIV dan AIDS yaitu sistem imun menurun, laki-laki dapat menderita kencing nanah, sedangkan wanita dapat terkena infeksi bagian selaput dengan adanya jengger ayam di sekitar rahim. Seks bebas juga menyebabkan kemandulan.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), jurusan Ilmu Keperawatan, semester tiga, Baitul Husna mengatakan, seks bebas dapat merugikan fisik maupun mental. Ia memaparkan data riset Kementerian Kesehatan terkait kasus aborsi.
“Menurut data riset Kementerian Kesehatan, selama lima tahun terakhir terjadi 2,3 Juta kasus aborsi di Indonesia. Hal tersebut berarti belum adanya kesiapan mental dari calon ibu untuk mempunyai anak,” tuturnya.
Ia menambahkan, era modernisasi menjadi alasan, dimana semua orang lengah dengan hal-hal positif. Pelaku seks bebas hanya tergiur dengan nikmat sesaat, namun menderita berkepanjangan.
“Semoga kita terhindar dari hal-hal yang menimbulkan kerugian,”
PENJELASAN:
MAAF Y KK KALAU SALAH
[answer.2.content]